Wednesday, March 27, 2013

Sistem Perekonomian

Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
Perekonomian terencana
Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi. Namun, lanjutnya, kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara; Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh. Uni Soviet dan banyak negara Eropa Timur lainnya menggunakan sistem ekonomi ini hingga akhir abad ke-20. Namun saat ini, hanya Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan RRC yang menggunakan sistem ini. Negara-negara itu pun tidak sepenuhnya mengatur faktor produksi. China, misalnya, mulai melonggarkan peraturan dan memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya sendiri.
Sistem ekonomi tradisional
Pada kehidupan masyarakat tradisional berkembang suatu sistem ekonomi tradisional. Dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan bergantung pada sumber daya alam. masyarakat juga memproduksi barang pemenuh kebutuhan yang di produksi hanya untuk kebutuhan tiap-tiap rumah tangga. dengan demikian rumah tangga dapat bertindak sebagai konsumen, produsen, dan keduannya.
Perekonomian pasar
Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan.
Perekonomian pasar campuran
Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan antara sistem perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan negara seperti Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi. Misalnya larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk anak di bawah umur, pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain. Begitu pula dengan negara-negara perekonomian terencana. Saat ini, banyak negara-negara Blok Timur yang telah melakukan privatisasi—pengubahan status perusahaaan pemerintah menjadi perusahaan swasta.

Monday, March 25, 2013

SINKRONISASI DAN DEADLOCK



Sebuah cara visual (matematika) untuk menentukan apakah ada deadlock, atau kemungkinan terjadinya.
G = (V, E) Graf berisi node and edge. Node V terdiridari proses-proses = {P1, P2, P3, ...}dan jenis resource. {R1, R2, ...} Edge E adalah (Pi, Rj) atau (Ri, Pj)
Sebuah panah dari process ke resource menandakan proses meminta resource. Sebuah panah dari resource keprocess menunjukkan sebuah instance dari resource telah di tempatkan ke proses. Process adalah lingkaran, resource adalah kotak, titik - titik merepresentasikan jumlah instance dari resource dalamtipe. Memintapoin-poinkekotak, perintah datang dari titik.

Jika graf tidakberisilingkaran, maka tidak ada proses yang deadlock. Jika membentuk lingkaran, maka:
o    jikatipe resource memiliki banyak instance, maka deadlock DAPAT ada.
o    jika setiap tipe resource mempunyai satu instance, maka deadlock telah terjadi.

3.   Strategi menghadapi Deadlock
Strategi untuk menghadapi deadlock dapat dibagi menjadi tiga pendekatan, yaitu:
1.     Mengabaikan adanya deadlock.
2.     Memastikan bahwa deadlock tidak akan pernah ada, baik dengan metode Pencegahan, dengan mencegah empat kondisi deadlock agar tidak akan pernah terjadi. Metode Menghindari deadlock, yaitu mengizinkan empat kondisi deadlock, tetapi menghentikan setiap proses yang kemungkinan mencapai deadlock.
3.     Membiarkan deadlock untukterjadi, pendekatan ini membutuhkan dua metode yang saling mendukung, yaitu:
o    Pendeteksian deadlock, untu kmengidentifikasi ketika deadlock terjadi.
o    Pemulihan deadlock, mengembalikan kembali sumberdaya yang dibutuhkan pada proses yang memintanya.

4.   Strategi Ostrich

Pendekatan yang paling sederhana adalah dengan menggunakan strategi burungunta: masukkan kepala dalam pasirdanseolah-olah tidakpernaha da masalah samasekali. Beragam pendapat munculberkaitan dengan strategi ini. Menurut para ahli Matematika, cara ini samasekali tidak dapat diterima dan semua keadaan deadlock harus ditangani. Sementara menurut para ahliTeknik, jika komputer lebihsering mengalami kerusakkan disebabkan oleh kegagalan hardware, error pada kompilator atau bugs pada sistemoperasi. Maka ongkos yang dibayar untuk melakukan penanganan deadlock sangatlah besar dan lebih baik mengabaikan keadaan deadlock tersebut. Metode ini diterapkan pada sistem operasi UNIX dan MINIX.

5.   Mencegah Deadlock
Metode ini merupakanmetode yang paling sering digunakan. MetodePencegahandianggapsebagaisolusi yang bersihdipandangdarisudut tercegahnya deadlock. Tetapi pencgahanakanmengakibatkankinerjautilisasis umberdaya yang buruk.
Metode pencegahan menggunakan pendekatan dengan cara meniadakan empatsyarat yang dapat menyebabkan deadlock terjadi pada saateksekusi Coffman (1971).
Syarat pertama yang akan dapat ditiadakan adalah Mutual Exclusion, jika tidak adasumber daya yang secara khusus diperuntukkan bagi suatu proses maka tidak akan pernah terjadi deadlock. Namun jika membiarkan ada dua atau lebih proses mengakses sebuah sumber daya yang sama akan menyebabkan chaos. Langkah yang digunakan adalah dengan spooling sumbe rdaya, yaitu dengan mengantrikan job-job pada antrian dan akan dilayanisatu-satu.

Beberapa masalah yang mungkin terjadi adalah:
1.     Tidak semua dapat di-spool, tabel proses sendiri tidak mungki nuntuk di-spool
2.     Kompetisipadaruang disk untuk spooling sendiridapatmengarahpada deadlock
Hal inilah yang menyebabkanmengapasyaratpertamatidakdapatditiadakan, jadi mutualexclusion benar-benartidakdapatdihilangkan.

Cara keduadenganmeniadakankondisi hold and wait terlihatlebihmenjanjikan. Jikasuatu proses yang sedangm enggunakan sumberdaya dapat dicegah agar tidak dapat menunggu sumberdaya yang lain, maka deadlock dapat dicegah. Langkah yang digunakan adalah dengan membuat proses agar meminta sumberdaya yang mereka butuhkan pada awal proses sehingga dapat dialokasikan sumberdaya yang dibutuhkan. Namun jika terdapat sumber daya yang sedang terpakai maka proses tersebut tidak dapa tmemulai prosesnya.

Masalah yang mungkinterjadi:
1.     Sulitnya mengetahui berapa sumberdaya yang dibutuhkan padaawal proses
2.     Tidak optimalnya pengunaan sumberdaya jika ada sumberdaya yang digunakan hanya beberapa waktudan tidak digunakan tapi tetap dimiliki olehsuatu proses yang telah memintanya dari awal.
Meniadakan syarat ketiga non preemptive ternyata tidak lebih menjanjikan dari meniadakan syarat kedua, karena dengan meniadakan syarat ketigamaka suatu proses dapat dihentikan ditengah jalan. Hal initidakdi mungkinkan karena hasil dari suatu proses yang dihentikan menjadi tidak baik.

Cara terakhir adalah dengan meniadakan syara tkeempat circular wait. Terdapat dua pendekatan, yaitu:
1.     Mengatur agar setiap proses hanya dapat menggunakan sebuah sumberdaya pada suatu waktu, jika menginginkan sumberdaya lain maka sumberdaya yang dimiliki harus dilepas.
2.     Membuat penomoran pada proses-proses yang mengakses sumberdaya. Suatu proses dimungkinkan untuk dapat meminta sumberdaya kapan pun, tetapi permintaannya harus dibuat terurut.
Masalah yang mungkin terjadi dengan mengatur bahwa setiap proses hanya dapat memiliki satu proses adalah bahwa tidak semua proses hanya membutuhkan satu sumberdaya, untuk suatu proses yang kompleks dibutuhkan banyaks umberdaya pada saat yang bersamaan. Sedangkan dengan penomoran masalah yang dihadapi adalah tidak terdapatnya suatu penomoran yang dapat memuaskan semua pihak.

Penjelasanselanjutnyadapat di bacapada blog berikut : “link blog alif”
Uraiansebelumnyaterdapatpada blog berikut : “link blog alvin”